KEMARAU TAK LAGI GALAU
Air bersih dan keberadaannya yang mudah diakses merupakan
bagian penting dari dunia yang kita tinggali saat ini. Walaupun air
meliputi 70% permukaan bumi (menurut
The United States Geological Survey Water Science School), namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah
ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian
besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya
terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya,
kira-kira 87 persennya, tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di
bawah tanah.
Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini, membuat
keberadaan air bersih begitu susah didapat. Keberadaan sumur-sumur milik
masyarakat pun banyak yang kering. Percepatan program pembuatan sumur dalam
yang dianggarkan dari Dana Desa tahun anggaran 2019 pun segera dilaksanakan
guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Program pembuatan sumur dalam dari Anggaran Dana Desa tahap 2 di Desa Cipatat ini meliputi dua Rukun
Warga, yaitu Kp. Kebon Kalapa Rw.03 Dan Kp. Nyomplong Rw.18, yang masing-masing
dibuatkan sumur dalam sedalam 98 meter.
Selanjutnya pengelolaan air bersih yang sudah dibuat
oleh Pemerintah Desa Cipatat pengelolaannya diserahkan kepada Sdr. Wahid
sebagai Pengelola Air Bersih RW. 18 dan Sdr. Anas sebagai Pengelola Air Bersih
RW. 03 Desa Cipatat. Masyarakat dikedua RW tersebut sangat mengapresiasi dengan
dibuatnya pengeboran sumur dalam dilingkungan mereka.
Dengan selesainya pengeboran sumur dalam telah
memberikan efek positif, dimana kebutuhan air bersih di kedua wilayah tersebut
sudah cukup terpenuhi.
Mudah-mudahan kedepannya, pengeboran sumur dalam bisa dilakukan
merata disetiap titik diwilayah Desa Cipatat yang membutuhkan. Semoga!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar